ketua kelompok

Edy Riwanto      Pend. Teknik Elektro
5115 09 2498

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA
(kerangka karangan / ulasan sebanyak 100 kata beserta 5 sumber dan
hasil unduhan dari internet mengenai materi yang berhubungan dengan ulasan)
( Tugas 1 Ini Ditulis Sebagai Tugas Individu Mata Kuliah Bahasa Indonesia )
DIKUTIP DARI SKRIPSI :
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRAINING WITHIN INDUSTRY DAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE JOBSHEET
(STUDI EKSPERIMEN PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 5 JAKARTA)
Muhamad Arief Suherman
5115030237

KERANGKA KARANGAN
Belajar Praktik Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar Antara siswa yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Training Within Industry dan Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Jobsheet. Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 5 Jakarta Timur pada bulan April sampai Juni 2007. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sampel yang digunakan adalah 14 orang siswa kelas II program keahlian Teknik Pemenfaatan Tenaga Listrik. Pengumpulan data untuk mencari metodee yang tepat dilakdanakan berdasarkan penilaian hasil belajar praktik 6 job, penilaian tes teori dan tes praktik. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa hasil belajar praktik Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar dengan menggunakan metode TWI lebih tinggi daripada hasil belajar praktik Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar deengan menggunakan metode jobsheet.

SUMBER
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Depdiknas. Deskripsi Pembelajaran Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Depdiknas, 2004.
Dharmaputra, Bambang. Seri PBM 201, Metodologi Pembelajaran. Jakarta: FPTK, IKIP Jakarta, 1988.
Gafur, Abdul. Desain Instrruksional. Solo: Tiga Serangkai, 1982.
Masidjo, Ign. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisisus, 1995.

HASIL UNDUHAN
PENERAPAN METODE TRAINING WITHIN INDUSTRY (TWI) PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X GB3 JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 6 MALANG
RETNO SATIKA PUTRI
Abstrak

Putri, Retno Satika. 2010. Penerapan Metode Training Within Industry (TWI) pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Atap guna Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Gb 3 Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. H. Bambang Supriyanto, S. T., M. T., (II) Drs. Made Wena, M. Pd., M. T.
Kata kunci: Metode Training Within Industry (TWI), hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X GB 3 SMK Negeri 6 Malang, yang dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 5 Februai 2010 bersamaan dengan dilaksanakannya matakuliah PPL (Praktik Pengalaman Lapangan), dapat diketahui bahwa pada proses belajar mengajar di kelas tersebut masih menggunakan metode ceramah dan langsung diberi tugas menggambar tanpa diberi petunjuk terlebih dahulu, sehingga siswa terlihat kesulitan untuk mengerjakan tugas, padahal pembelajaran praktik yang lebih intensif sangat diperlukan oleh siswa SMK. Dengan adanya masalah di atas perlu adanya penerapan metode baru yang nantinya diharapkan mampu mengatasi masalah yang ada dalam pembelajaran yaitu dengan cara menerapkan metode “Training Within Industry (TWI)” dalam pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akankah proses belajar mengajar dan hasil belajar dapat meningkat di kelas X GB 3 SMK Negeri 6 Malang dengan diterapkannya metode Training Within Industry (TWI). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), dimana penelitian tersebut terdiri dari tiga siklus.
Adapun hasil dari penelitian tersebut, menurut proses belajar mengajar yaitu dilihat dari dua faktor yaitu tingkat keberhasilan guru dan aktivitas siswa. Dari tingkat keberhasilan guru, pada siklus I tingkat keberhasilan guru dalam mengajar mencapai 68,75% dengan kriteria baik. Pada siklus II tingkat keberhasilan guru dalam mengajar meningkat menjadi 90,625% dengan kriteria sangat baik, dan pada siklus III tingkat keberhasilan guru meningkat kembali menjadi 93,75% dengan kriteria sangat baik pula. Sedangkan menurut aktivitas siswa pada tahap persiapan sampai tahap praktik menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Kemudian menurut hasil belajar siswa yaitu pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 62,07%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 72,41%, kemudian pada siklus III juga meningkat menjadi 86,21%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa: (1) penerapan metode Training Within Industry (TWI) pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap kelas X GB 3 Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Malang dapat meningkatkan proses belajar mengajar, dan (2) penerapan metode Training Within Industry (TWI) pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap kelas X GB 3 Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Malang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/8155 (diunduh pada tanggal 17 April 2011)





TUGAS 2 BAHASA INDONESIA
(penggunaan EYD pada isi, catatan kaki dan daftar pustaka)
( Tugas 2 Ini Ditulis Sebagai Tugas Individu Mata Kuliah Bahasa Indonesia )
DIKUTIP DARI SKRIPSI :
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRAINING WITHIN INDUSTRY DAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE JOBSHEET
(STUDI EKSPERIMEN PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 5 JAKARTA)
Muhamad Arief Suherman
5115030237

PERBAIKAN EYD PADA BAGIAN ISI
Sampel yang digunakan adalah 14 orang siswa kelas II, program keahlian Teknik Pemenfaatan Tenaga Listrik.
Perbaikan
setelah keterangan ‘kelas II’ seharusnya tidak perlu tanda koma
Sampel yang digunakan adalah 14 orang siswa kelas II program keahlian Teknik Pemenfaatan Tenaga Listrik.

Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran praktik diantaranya adalah ; demonstrasi, jobsheet, modul dan metode TWI (Training Within Industry).
Perbaikan
seharusnya setelah kata ‘adalah’ tidak menggunakan tanda titik koma, tetapi menggunakan tanda titik dua.
Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran praktik diantaranya adalah : demonstrasi, jobsheet, modul dan metode TWI (Training Within Industry).


PERBAIKAN EYD PADA BAGIAN CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA
Pada Catatan Kaki
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1992)
Perbaikan
tidak ada halaman di akhir catatan kaki
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h.xx
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1992)
Perbaikan
seharusnya ibid, h.xx karena pada satu halaman
ibid, h.xx


Pada Daftar Putaka
Depdiknas. Deskripsi Pembelajaran Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Depdiknas, 2004.
Perbaikan
seharusnya kata ‘Depdiknas’ diketik tidak miring.
Depdiknas. Deskripsi Pembelajaran Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Depdiknas, 2004.

Gafur, Abdul. Desain Instrruksional. Solo: Tiga Serangkai 1982.
Perbaikan
setelah penerbit ’Tiga Serangkai’ diberi tanda koma kemudian baru tahun terbit
Gafur, Abdul. Desain Instrruksional. Solo: Tiga Serangkai, 1982.

Putrawan, I Made. “Pengujian Hipotesis Dalam Penelitian-Penelitian Sosial”. Jakarta: Rineka Cipta 1990.
Perbaikan
judul buku sebaiknya di ketik miring, tidak digaris bawahi dan diberi tanda petik
Putrawan, I Made. Pengujian Hipotesis Dalam Penelitian-Penelitian Sosial. Jakarta: Rineka Cipta 1990.




TUGAS 3 BAHASA INDONESIA
(5 istilah dibidang teknik elektro yang berasal dari bahasa asing)
( Tugas 3 Ini Ditulis Sebagai Tugas Individu Mata Kuliah Bahasa Indonesia )
DIKUTIP DARI SKRIPSI :
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRAINING WITHIN INDUSTRY DAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE JOBSHEET
(STUDI EKSPERIMEN PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 5 JAKARTA)
Muhamad Arief Suherman
5115030237

5 ISTILAH ASING
1. istilah asing yang diserap = coba-coba
istilah asingnya = Training
arti istilah asing = latihan, berlatih
2. istilah asing yang diserap = bekerja sama
istilah asingnya = within
arti istilah asing = dalam
3. istilah asing yang diserap = pabrik modern, pabrik otomatis
istilah asingnya = industry
arti istilah asing = industri
4. istilah asing yang diserap = lembar- lembar kerja
istilah asingnya = Jobsheet
arti istilah asing = lembar kerja
5. istilah asing yang diserap = lembar tangan
istilah asingnya = handout
arti istilah asing = selebaran



TUGAS 4 BAHASA INDONESIA
(perbaikan kebahasaan pada bab 1 dan 2)
( Tugas 4 Ini Ditulis Sebagai Tugas Individu Mata Kuliah Bahasa Indonesia )
DIKUTIP DARI SKRIPSI :
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRAINING WITHIN INDUSTRY DAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE JOBSHEET
(STUDI EKSPERIMEN PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 5 JAKARTA)
Muhamad Arief Suherman
5115030237

PERBAIKAN KEBAHASAAN PADA BAB 1 DAN 2
Sampel yang digunakan adalah 14 orang siswa kelas II, program keahlian Teknik Pemenfaatan Tenaga Listrik.
Perbaikan
setelah keterangan ‘kelas II’ seharusnya tidak perlu tanda koma
Sampel yang digunakan adalah 14 orang siswa kelas II program keahlian Teknik Pemenfaatan Tenaga Listrik.

Berbagai macam cara, telah dilakukan oleh manusia di dalam pembuatan kontrol industri atau yang biasa disebut rangkaian pengendali.
Perbaikan
setelah kata ‘cara’ tidak perlu tanda koma
Berbagai macam cara telah dilakukan oleh manusia di dalam pembuatan kontrol industri atau yang biasa disebut rangkaian pengendali.

Seorang guru hendaknya dapat menemukan cara atau metode agar mata diklat yang diajarnya bisa di pahami dan di mengerti dengan mudah oleh siswanya.
Perbaikan
kata depan ‘di’ pada kata pahami dan mengerti harusnya menyatu
Seorang guru hendaknya dapat menemukan cara atau metode agar mata diklat yang diajarnya bisa dipahami dan dimengerti dengan mudah oleh siswanya.

Sesuai dengan kurikulum SMK Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik tahun 2004 pada kompetensi mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik diberikan pelajaran tentang memahami fungsi komponen pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik.
Perbaikan
seharusnya terdapat tanda koma setelah angka ‘2004’
Sesuai dengan kurikulum SMK Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik tahun 2004, pada kompetensi mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik diberikan pelajaran tentang memahami fungsi komponen pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik.

Hal ini mengacu pada tujuan program keahlian tersebut yaitu Program keahlian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik bertujuan menyiapkan tamatan untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah dalam rangka mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri dalam bidang Ketenagalistrtikan khususnya Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik yang mampu bekerja mandiri, memiliki pengetahuan, menguasai keterampilan serta mengembangkan sikap professional dalam bidangnya.
Perbaikan
setelah kata ‘yaitu’ huruf P pada kata ‘Program’ harusnya kecil
Hal ini mengacu pada tujuan program keahlian tersebut yaitu program keahlian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik bertujuan menyiapkan tamatan untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah dalam rangka mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri dalam bidang Ketenagalistrtikan khususnya Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik yang mampu bekerja mandiri, memiliki pengetahuan, menguasai keterampilan serta mengembangkan sikap professional dalam bidangnya.




TUGAS 5 BAHASA INDONESIA
(perbaikan kebahasaan pada bab 3, 4, dan 5)
( Tugas 5 Ini Ditulis Sebagai Tugas Individu Mata Kuliah Bahasa Indonesia )
DIKUTIP DARI SKRIPSI :
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRAINING WITHIN INDUSTRY DAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE JOBSHEET
(STUDI EKSPERIMEN PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 5 JAKARTA)
Muhamad Arief Suherman
5115030237

PERBAIKAN KEBAHASAAN PADA BAB 3, 4, DAN 5
Sampel yang digunakan adalah 14 orang siswa kelas II, program keahlian Teknik Pemenfaatan Tenaga Listrik.
Perbaikan
setelah keterangan ‘kelas II’ seharusnya tidak perlu tanda koma
Sampel yang digunakan adalah 14 orang siswa kelas II program keahlian Teknik Pemenfaatan Tenaga Listrik.

Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran praktik diantaranya adalah ; demonstrasi, jobsheet, modul dan metode TWI (Training Within Industry).
Perbaikan
seharusnya setelah kata ‘adalah’ tidak menggunakan tanda titik koma, tetapi menggunakan tanda titik dua.
Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran praktik diantaranya adalah : demonstrasi, jobsheet, modul dan metode TWI (Training Within Industry).



Tugas Jurnal


PERBEDAAN METODE TRAINING WITHIN INDUSTRY DENGAN METODE JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.
EKSPERIMEN PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 5 JAKARTA

Edy Riwanto
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pend. Teknik Elektro
Dr. Moch. Sukardjo, M.Pd
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pend. Teknik Elektronika

Abstract
Result of Study The Making Basic Line Control Between The Students Who Are Teaching by Training Within Industry Method and The Students Who Are Teaching by Jobsheet Method. This research was conducted in SMKN 5 East Jakarta at April until June 2007. Experiment method used in this research. The sample research is using 14 student second class electrical engineering group, majoring exploiting the power electric. Collecting data was us to get the right method base six job training, theory and practical test. From this research conclude that TWI method is higher than the making basic line control with jobsheet method.

Key Word : TWI method, Jobsheet method.



Manusia di dalam kehidupannya selalu ingin mendapatkan kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Hal ini menuntut kita untuk melakukan sesuatu yang memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal yang akan kita kerjakan. Perkembangn ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat membawa kita kepada jaman yang serba praktis dan membuat pekerjaan yang kita jalankan lebih berkembang, dinamis, dan efisien.
Berbagai macam cara telah dilakukan oleh manusia di dalam pembuatan kontrol industri atau yang biasa disebut dengan rangkaian pengendali. Pada industry, pembuatan rangkaian pengendali bersifat manual, semi otomatis, dan otomatis telah dilakukan oleh manusia di jaman teknologi ini. Dengan perkembangan itu semua manusia dituntut untuk mendapatkan pengetahuan tentang informasi-informasi yang dibutuhkannya. Oleh karena itu ia akan berusaha untuk mendapatkannya dari seorang guru yang diharapkan dapat membantunya.
Sesuai dengan kurikulum SMK Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Tahun 2004 pada kompetensi mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik diberikan pelajaran tentang memahami fungsi komponen pengoperasian mesin prooduksi dengan kendali elektro mekanik. Ini berarti berkaitan langsung dengan pembuatan rangkaian pengendali.
Bagi para siswa SMK Teknik Listrrik pembuatan rangkaian pengendali dasar ini harus dapat dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Hal ini mengacu pada tujuan program keahlian tersebut. Oleh karena itu metode pembelajaran yang diberikan guru sangat penting sekali untuk menghasilkan tenaga kerja yang diharapkan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka harus dicari cara atau metode yang efektif untuk mengajarkan materi. Agar peserta didik mudah memahami dan mengerti apa saja yang diberikan oleh gurunya tersebut, dan hasilnya pun peserta didik sesuai apa yang diharapkan oleh kurikulum.
Mengarah kepada cara atau metodee guru mengajar yang menginginkan kepraktisan dan hubungan yang saling menguntungkan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran praktik diantaranya adalah : demonstrasi, jobsheet, modul dan metode TWI (Training Within Industry). Dari sekian banyak metode yang digunakan dalam pengajaran praktik, perlunya kita menemukan metode manakah yang paling sesuai agar peserta didik mampu untuk menerima dan memahami pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Oleh karena itu penelitian ini ingi mengetahui antara metodee jobsheet dan metode TWI, manakah yang paling sesuai dalam pengajaran di bidang praktik.
Dari kedua metode itu diharapkan hasil belajar praktik pembuatan rangkaian pengendali dasar akan meningkat. Dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah ada perbedaan belajar praktik pembuatan rangkaian pengendali dasar antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode TWI dan siswa yang diajar dengan metode jobsheet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar praktik pembuatan rangkaian pengendali dasar antara siswa yang diajar melalui metode TWI dengan siswa yang diajar melalui metode jobsheet.

METODE
            Metode yang dipakai adalah penelitian eksperiman. Alasan digunakan metode ini karena pada penelitian ini penulis membandingkan variabel hasil belajar antara variabel penggunaan metode TWI (Training Within Industry) dengan variable penggunaan metode jobsheet. Desai penelitian adalah sebagai berikut :
Metode Pengajaran Praktik
Hasil Belajar Praktik
TWI (Training Within Industry) (X1)
(Y1)
Jobsheet (X2)
(Y2)

Desain penelitian ini merupakan desain eksperimen dengan dua kelompok yang masing-masing diberi perlakuan yang berbeda. Kedua kelompok ini diasumsikan sama dalam semua segi yang relevan dan hanya berbeda dalam penerapan metodenya. Ukuran variable-variabel terikat bagi kedua kelompok tersebut kemudian dibandingkan untuk menetapkan pengaruh penerapan metode tersebut.

HASIL
            Hasil penelitian pada kelompok metode TWI (Training Within Industry) diperoleh harga tertinggi Lo = 0,3015 harga Ltabel = 0,300 karena Lo > Ltabel maka hipotesis nol (H0) ditolak, berarti populasi sampel berdistrribusi tidak normal. Pengujian normalitas pada kelompok metode jobsheet diperoleh harga tertinggi Lo = 0,3508 harga Ltabel = 0,300 karena Lo > Ltabel maka hipotesis nol (H0) ditolak berarti populasi sampel berdistrribusi tidak normal.

PEMBAHASAN
            Pengajaran dengan menggunakan metode TWI ( Training Within Industruy) bagi seorang guru diharapkan seorang siswa mengerti dan memahami praktik seperti gurunya, karena guru mengajari cara mempersiapkan dan memperagakan praktik yang akan dilakukan dan diharapkan siswa mengikuti cara tersebut. Lain halnya pengajaran dengan menggunakan metode jobsheet siswa menyelesaikan praktik secara mandiri dan banyak siswa yang kurang memahaminya dan dampaknya siswa lebih sering bertanya kepada gurunya. Berdasarkan data penelitian ternyata terbukti bahwa penggunaan metode TWI lebih tinggi dari pada penggunaan metode jobsheet dalam hal hasil belajar praktik Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar (PRPD). Oleh karena itu diupayakan adanya peningkatan pemakaian metode TWI disekolah untuk praktik yang sifatnya kemampuan praktik tingkat dasar.
Adapun usaha yang harus dilakukan diantaranya adalah :
  1. Adanya stimulus dari sekolah bagi seorang guru yang bersedia meluangkan waktu dalam menyusun suatu draft dan handout metode TWI.
  2. Penyamaan persepsi terhadap guru praktik mengenai pentingnya metoded TWI bagi keberhasilan praktik siswa.
  3. Adanya referensi yang memadai baik itu berupa buku-buku ataupun dengan mengikuti seminar-seminar (pelatihan) sehingga memudahkan guru dalam menyusun draft dan handout dalam metode TWI untuk praktik terutama praktik tingkat dasar.

PENUTUP
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar praktik Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar (PRPD) antara siswa yang diajar melalui metode TWI (Training Within Industry) dengan siswa yang diajar melalui metode jobsheet. Berdasarkan analisis data didapat harga Uhitung = 6 dan jika dibandingkan dengan Utabel = 7 maka harga Uhitung < Utabel berarti tolak H0 dan hipotesis penelitian (H1) diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar praktik dengan menggunakan metode TWI lebih tinggi daripada hasil belajar praktik dengan menggunakan metode jobsheet pada praktik Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar (PRPD).

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Depdiknas. Deskripsi Pembelajaran Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Depdiknas, 2004.
Dharmaputra, Bambang. Seri PBM 201, Metodologi Pembelajaran. Jakarta: FPTK, IKIP Jakarta, 1988.
Gafur, Abdul. Desain Instrruksional. Solo: Tiga Serangkai, 1982.
Masidjo, Ign. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisisus, 1995.







Untuk mendownload file-file diatas dapat klik disini